Minggu, 03 November 2019

Arisan ke 2

Arisan keluarga perantauan sehati pada tanggal 25 Agustus 2019 merupa kan pertemuan kedua untuk periode kedua. Tuan rumah adalah Mustakim di kelurahan kedamaian - kota Bandar Lampung.

Susunan acara arisan keluarga yaitu :
Pembukaan
Sambutan- sambutan
Muhidoh khasanah / santapan rohani
Do'a
Kocok Arisan
Ramah Tamah (makan siang)
Penutup

Muhidoh khasanah tentang ihsan

Pengertian ihsan secara umum adalah beribadah kepada Allah dengan perasaan seakan-akan melihatnya, jika perasaan tersebut tidak dapat ditumbuhkan, maka hendaklah diyakini bahwa Allah melihat semua gerak gerik dan prilaku serta tidak ada sediktipun yang luput dari penglihatan Allah.

Oleh karena itu Allah mewajibkan ihsan dalam segala perbuatan, baik yang bathin maupun yang zahir (jawarih) yang dihadapkan kepada Allah SWT. Sebagaimana sabda Nabi:

ان الله كتب الاحسان على كل شيئ

”Bahwasanya Allah mewajibkan (kita) berlaku ihsan terhadap segala sesuatu yang dikerjakan “.

Ihsan adalah jiwa Iman dan Islam. Iman dan islam diterima Allah jika berdasarkan ikhlas dengan kata lain, modal ihsan adalah ikhlas, sebab semua amal, baik yang bathiniah maupun yang lahiriyah, baru diterima jika dilandasi oleh ikhlas.

Dari penjelasan di atas, dapat diambil pemahaman, bahwa puncak dari iman dan islam adalah ihsan. Ini artinya orang telah sempurna keimanannya dan keislamannya akan mencapai suatu keadaan dimana ia dapat melakukan ibadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, bila kondisi ini tidak demikian padanya, ia akan selalu merasakan diawasi oleh Allah.

Perasaan melihat Allah atau dilihat Allah menyebabkan ibadah yang dilakukan seorang hamba dapat berlangsung dengan baik dan khusuk. Ibadahnya dapat memusatkan hanya pada Allah, dengan kata lain hanya Allah sajalah yang hadir dalam hatinya sewaktu dia melaksanakan ibadah bersimpuh pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Perasaan tersebut di atas, sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari, karena merasa selalu terkontrol oleh Allah. Orang yang mempunyai perasaan demikian, tingkah lakunya selalu dalam keadaan baik, ia tidak berani melanggar aturan-aturan agama. Dengan demikian ihsan itu beramal saleh dan dapat menjauhkan orang dari perbuatan-perbuatan buruk.

Iman, Islam dan Ihsan merupakan tiga serangkai yang tidak boleh terpisah dalam kerangka agama Islam, sesuai dengan bunyi hadis di atas. Kaitan ketiga aspek tersebut ibarat ruh dengan tubuh. Jika iman ditamsilkan sebagai watak (Gharait) dan islam sebagai tubuh (jawarih), maka ihsan ialah ruh yang mendinamiskan gharait dan menggerakkan jawarih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar